TUK FST Laksanakan Sertifikasi Programmer dan Network Administrator Gelombang Pertama
FST UIN Suska, Pekanbaru – Tempat Uji Kompetensi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau melaksanakan untuk pertama kalinya sertifikasi programmer dan network adminsitrator di tahun 2018. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu workshop dan ujian kompetensi. Sertifikasi dilaksanakan selama tiga hari, Jumat hingga Ahad (9-11/3) di Laboratorium Multimedia FST dan Ruang Senat FST.
Terdapat dua narasumber pada workshop yang dilaksanakan pada Jumat pagi, yaitu ibu Lestari Handayani, S.T., M.Kom. yang mengisi bidang programmer dan bapak Rahmat Abdillah, M.T. di bidang network administrator. Sementara pada hari Sabtu dilaksanakan ujian kompetensi bidang programmer yang dinilai oleh asesor ibu Dr. Okfalisa, M.Sc.. Kemudian pada hari Ahad di bidang network administrator yang nilai oleh asesor bapak Tengku Khairil Ahsyar, M.Kom..
Sebanyak sembilan peserta yang terdiri dari dosen dan guru mengikuti kegiatan sertifikasi ini. Sementara itu, peserta yang mendaftar sebanyak dua puluh orang namun beberapa dari mereka tidak ada yang bisa mengikuti pada gelombang pertama ini yang disebabkan karena bentroknya dengan kegiatan mereka. Adapun peserta yang mengikuti berasal dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Dumai, Sekolah Menengah Kejuruan Yapim, Univeristas Abdurrab, dan Universitas Muhammadiyah Riau.
Tahun lalu TUK FST pernah bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Informatika dalam kegiatan sertifikasi. Tahun ini TUK FST mandiri untuk membuat kegiatan sertifikasi karena sudah memiliki lisensi dari BNSP. Tahun 2018, TUK FST akan membuat kegiatan sertifikasi sebanyak tiga gelombang, yaitu pada Maret, Agustus, dan Oktober.
“Tahun ini, TUK FST membuat kegiatan sertifikasi sebanyak tiga kali supaya para calon peserta dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian kompetensi,” ujar ibu Lestari Handayani.
Ibu Lestari menambahkan dengan memiliki sertifikasi, maka dapat mempersiapkan sumber daya manusia supaya bisa memiliki daya saing di tingkat internasional yang bisa digunakan se Asia Tenggara. “Tidak hanya orang-orang yang kuliah di bidang informatika saja yang dapat mengikuti kegiatan sertifikasi programmer dan network administrator, tetapi orang-orang yang mempunyai keahlian secara autodidak juga dapat memiliki sertifikasi. Inilah sebagai bekal untuk dunia kerja,” akhirnya. (Roby)