FST Mengembangkan Pompa Air Tenaga Surya

FST UIN Suska Riau – Sebuah Pompa Air Tenaga Surya (PATS) mulai beroperasi di UIN Suska Riau sejak 11 April 2016. Berbeda dengan pompa konvensional yang digerakkan dengan tenaga listrik PLN, sistem PATS yang dipasang di gedung Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi (FST) ini beroperasi menggunakan cahaya matahari. Energi matahari tersedia melimpah sepanjang tahun, terutama di kawasan khatulistiwa seperti Riau. Pemanfaatan energi matahari untuk membangkitkan listrik dapat mengurangi biaya operasional dan perawatan dan ramah lingkungan.

Menurut Koordinator Tim, Kunaifi, pembangunan PATS di UIN Suska terwujud karena kontribusi banyak pihak. Sepuluh modul surya didapatkan atas inisiatif Energy Research Centre/EnReach FST UIN Suska Riau dari Pemkab Kuantan Singingi. Pompa air dan sistem kontrol (charger dan inverter) didapatkan dari Ostbayerische Technische Hochschule (OTH) Amberg-Weiden Jerman atas inisiasi EnReach melalui skema kerjasama UIN Suska dan OTH, “terimakasih kepada Prof. H.M. Nazir atas supportnya. Rangka modul surya, pengkabelan, dan pembuatan sumur bor didanai dari penelitian LPPM ibu Liliana Muchtar, ST., M.Eng., ibu Susi Afriani, ST., MT., dan pak M. Irsyad, ST., MT.,. Sedangkan empat baterai dipinjamkan oleh Dr. Alex Wenda, ST., M.Eng. (Ketua Jurusan Teknik Elektro) dan Pak Mulyono Mulyono, ST., MT. (Kepala Laboratorium Teknik Elektro)” ujarnya

Pompa Air Tenaga Surya (PATS) mulai di operasikan
Pompa Air Tenaga Surya (PATS) Mulai Digunakan

Koordinator Tim, Kunaifi, menjelaskan bahwa sistem PATS tersebut beroperasi dengan biaya NOL rupiah karena tidak menggunakan listrik PLN, melainkan memanfaatkan energi gratis dari Allah SWT yang dipancarkan 12 jam sehari oleh matahari. Aplikasi listrik tenaga matahari beragam. Liliana, ST., MT., dosen di Jurusan Teknik Elektro mengatakan bahwa tenaga matahari dapat digunakan untuk penerangan ruangan, jalan, dan taman; menggerakkan peralatan listrik di rumah, yang dapat dipasang di atas tanah, atap bangunan, atau atap parkir kendaraan bermotor. “Sistem PATS ini dapat menyediakan suplai air di gedung laboratorium FST, menggantikan pompa air yang saat ini digerakkan dengan listrik PLN. Pada awalnya,

Cahaya matahari diubah menjadi listrik searah (dc) oleh modul-modul surya. Listrik dc bertegangan 90 V ini diubah menjadi listrik bolak-balik (ac) 220 V oleh inverter dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan pompa air yang ditanamkan di dalam sumur bor. Sisa listrik yang tidak dipakai untuk menggerakkan pompa air diisikan ke dalam baterai menggunakan charger, sehingga pada malam hari sistem PATS masih dapat bekerja dengan baterai tanpa sinar matahari. Selain digunakan untuk PATS, sistem ini juga akan digunakan untuk menggerakkan kompresor pada sistem monitoring nanopartikel yang juga sedang dipasang di tempat yang sama. Sistem ini adalah bantuan dari Universitas Kanazawa Jepang dan Prince of Songkhla University Thailand dalam skema kerjasama East-Asian Nanoparticle Monitoring Network (EA-Nanonet). Tim EA-NAnonet dari UIN Suska Riau adalah Petir Papilo, ST., M.Sc., Aulia Ullah, ST., M.Eng., dan Kunaifi. Petir Papilo menyampaikan bahwa UIN Suska Riau adalah satu-satunya anggota EA-Nanonet di Indonesia sekaligus dijadikan sebagai stasiun monitoring nanopartikel. Terima kasih kepada Pak Rektor, Prof. Munzir Hitami atas support beliau yang luar biasa untuk program ini.

Tim juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Dr. Hartono, MPd., Dekan FST, yang memberikan dukungan penuh untuk kegiatan ini dan memberi izin penggunakan gedung di FST sebagai tuan rumah peralatan tersebut. Terima kasih juga disampaikan kepada mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, khususnya Konsentasi Energi, yang telah membantu sejak proses dari awal hingga peralatan dioperasikan. Jelas Koordinator Tim, Kunaifi

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Hartono, M.Pd menyampaikan apresiasi dan harapan PATS ke depannya, “Tahniah kami ucapkan pada seluruh tim yg telah sukses mewujudkan PATS, rencana ke depan yg bisa diwujudkan di FST adalah menyediakan listrik tenaga surya sebagai listrik cadangan saat PLN mati. Panel solar sistem dapat ditempatkan di atap gedung atau atap tempat parkir (sudah dianggarkan) sehingga menjadi sumber energi sekaligus menjadi tempat praktek mahasiswa FST. Semoga terwujud. Amin.” Ujar Dekan Hartono.